Teknik braketing pada fotografi, bukanlah teknik rahasia namun diperlukan perlakuan lebih ketika memasuki post production.
Braketing dapat diterapkan pada semua jenis kamera digital bail Dslr maupun Mirrorless, teknik braketing dilakukan karena sutuasi pencahayaan yang cukup rumit dengan kontras yang tinggi. Teknik ini akan sulit digunakan pada obyek yang bergerak karena akan mempengaruhi pada proses post production.
Konsep Braketing
Konsep braketing tidaklah rumit, tinggal mengambil beberapa foto dengan eksposur yang beragam, agar nantinya dapat dipilah bagian mana yang akan diambil.
Jumlah Foto
Banyak yang DM saya mengenai idealnya mengambil foto untuk teknik ini, dan berapa stop cahaya yang digunakan pada setiap foto.
Untuk foto dalam proses editing minimum 3 foto (- 0 +) dengan 1 foto under, 1 foto normal, dan 1 over, tentunya teknik ini harus dicoba langsung, karena kondisi dilapangan akan sangat jauh berbeda dengan teori. ada banyak faktor yang akan mempengaruhi pencahayaan pada foto anda.
Berapa Stop Cahaya Untuk Braketing?
Untuk penambahan cahaya atau pengurangan cahaya tergantung dari hasil observasi anda dilapangan jika 1 stop terlalu jauh range cahayanya, maka anda dapat menurunkan 1/5 untuk mengahsilkan transisi cahaya yang pas.
Gunakan Tripod
Kalau sudah menggunakan teknik braketing ini maka aksesoris yang wajib digunakan adalah tripod, karena kurang optimal kalau hanya mengandalkan tangan untuk mengambil beberapa variasi exposure, yang ada frame yang kita ambil tidak steady satu dengan yang lainnya.
Post Production
Saya sendiri lebih suka editing foto-foto tersebut secara manual meskipun memakan waktu cukup banyak, namun ada beberapa aplikasi yang tinggal klik langsung dapat mengolah foto-foto tersebut menjadi satu file final.
Dalam menggunakan teknik braketing fotografi anda harus dapat menguasai aplikasi untuk mengolah dan memanipulasi foto-foto tersebut agar ternihat senatural mungkin sesuai dengan harapan anda tentunya sebagai seorang photographer.
