Search
Close this search box.

Kupas Tuntas Segitiga Exposure: Teori, Efek, Contoh Foto

Segitiga Exposure
Ilustrasi 01. Segitiga exposure oleh titiklensa.my.id

 Titik Lensa – Segitiga exposure sebenarnya bukanlah teknik yang sukar untuk dipelajari, agar lebih bisa kreatif dalam mengambil foto maka dasar yang harus kalian kuasai adalah segitiga exposure, kenapa? tentunya anda tidak ingin menghasilkan foto yang under exposure (kekurangan cahaya) atau over exposure (kelebihan cahaya). 

Segitiga Exposure 

Merupakan teknik mengatur cahaya yang masuk ke kamera yang dibentuk oleh tida elemen dasar dalam fotografi yakni:

  1. Shutter Speed
  2. Aperture
  3. Iso

Ketiga elemen tersebut yang dikombinasikan dengan komposisi yang tepat akan membentuk exposure yang ideal. Indikator ketika cahaya pada kamera sudah adalah dengan posisi jarum light meter ada di posisi tengah-tengah pada kamera digital.

Satuan Cahaya dan Contohnya

 Dalam fotografi satuan exposure yang umum digunakan adalah STOP jika ingin merubah nilai exposure maka penyebutannya 1 stop / 2 stop / 3 stop dan seterusnya. Misalnya saya ingin menaikkan exposurenya 2 stop maka saya tinggal menyesuaikan salah satu dari ketiga elemen pembentuk exposure yang sudah disebutkan di atas.

Disini saya akan menjelaskan secara singkat dari masing-masing element pembentuk exposure ini dan juga agar mudah dipahami.

1. Shutter Speed

 Shutter speed ibarat jendela yang memiliki peran untuk untuk mengontrol cahaya yang masuk, yang berada di depan sensor kamera ini dihitung menggunakan satuan second 1/250, 1/125, 1/80, 1/60, 1/30, semakin lama shutter ini terbuka maka semakin banyak cahaya yang bisa diserap atau ditampung oleh sensor kamera, begitu juga sebaliknya jika durasi shutter ini hanya sebentar maka semakin sedikit cahaya yang diserap atau ditampung oleh sensor kamera.

Dari penjelasan diatas saya akan menguraikan bebera efek yang akan mencul jika membuka shutter terlalu lama atau terlalu cepat, tentunya akan memberikan anda untuk berkreasi.

Efek Shutter Lama Terbuka

Jika shutter lama terbuka akan memberikan efek motion atau pergerakan, efek ini sering digunakan untuk membuat foto air seperti kapas, efek ini akan maksimal jika anda menggunakan tripod untuk menghindari guncangan yang dihasilkan tanpa anda sadari. Tentunya dengan shutter yang semakin lama terbuka cahaya yang diserap atau ditampung sensor kamera akan semakin banyak.

Efek Air Seperti Kapas, Shutter Lama Terbuka / Long Shutter
ilustrasi 02 terlalu lama terbuka

 

Efek Shutter Terlalu Cepat Menutup

Jika shutter yang terlalu terbuka akan menghasilkan motion maka ini sebaliknya akan menghentikan waktu alias freez dan semua motion akan hilang seolah olah waktu berhenti seketika. Semakin cepat shutter menutup maka semakin sedikit jumlah cahaya yang diserap atau ditampung oleh sensor kamera.

Efek Freez, Shutter Terlalu Cepat Menutup
ilustrasi 03 shutter terlalu cepat menutup

 

2. Aperture

Aperture merupakan tempat masuknya cahaya, jika shutter ibaratnya jendela yang menentukan seberapa lama cahaya bisa menyentuh sensor kamera, maka aperture memiliki peran seberapa besar atau seberapa banyak cahaya yang bisa lewat melalui lensa.

Aperture sendiri berada didalam lensa yang diberi nilai dengan satuan f di depan angkan misalnya f/1.8, f/2.8, f/4 dan seterusnya.

Aperture Lensa
Ilustrasi 04. Segitiga exposure oleh titiklensa.my.id

Memahami Aperture Antara Nilai dan Bukaan

Bagi anda yang baru berkecimpung di dunia fotografi mungkin akan sedikit sukar untuk dipahami karena kita tidak akan langsu faham dan fungsinya, ini juga pernah saya alami dulu.

Nilai aperture biasanya akan diawali dengan “f” misalnya f/1.8, f/2.6, f/3.6 dan seterusnya nilai ini merujuk pada bukaan lensa. Semakin kecil nilai “f“-nya maka semakin besar atau lebar bukaan lensa begitu juga sebaliknya semakin besar nila “f” makan semakin sempit bukaan pada lensa, anda dapat melihat ilustrasi 04.

Jika nilai kecil pada aperture maka kesempatan cahaya yang masuk melalui lensa akan semakin banyak dan begitu juga sebaliknya.

Efek Nilai Kecil Pada Aperture

Semakin kecil nilai aperture maka akan memberikan efek kedalaman ruang yang area focusnya semakin sempit. perhatikan contoh ilustrasi 05 di bawah ini

Efek Bokeh, Nilai Kecil Pada Aperture
ilustrasi 05 efek nilai kecil pada aperture kedalaman ruang


 
Dari ilustrasi 05, dapat dilihat area focus hanya beberapa ujung tangkai bunga dan area disekitarnya akan blur atau yang sering kita dengan dengan istilah bokeh, sehingga menciptakan kedalam ruang tiga dimensi.

Efek Nilai Besar Pada Aperture

Jika nilai aperture yang diseting dengan nilai yang besar tentunya akan memberikan area fokus yang lebih luas, untuk lebih jelas lihat ilustrasi 06 di bawah ini

Gambar Tajam Nilai Besar Pada Aperture
ilustrasi 06 nilai aperture besar memberika area fokus lebih lebar

Tenrunya teman-teman sudah dapat membedakan atara ilustrasi 05 dan ilustrasi 06, terlihat perbedaan area fokus yang cukup jelas.

ISO

Iso adalah tingkat sensitifitas kepekaan sensor kamera digital terhadap cahaya, semakin besar nilai iso yang diberikan maka semakin peka sensor terhadap cahaya, tentunya disini akan menjadikan foto anda akan lebih terang, namun ada efek samping akan muncul yaitu adalah noise. Noise akan muncul tergantung jenis dan model kamera yang digunakan.

Mendapatkan Exposure Yang Tepat

Tidak ada akuran pasti disetingan berapa Shutter Speed, Aperture dan Iso untuk medapatkan exposure yang tepat, hal ini ditentukan beberapa faktor diantaranya

  1. Situasi pencahayaan dilokasi shooting
  2. Jenis lensa yang mempengaruhi nilai aperturnya
  3. Jenis dan tipe kamera akan mempengaruhi tipe sensor yang digunakan

Namun anda tidak perlu khawatir, anda dapat berkreasi dengan equipment fotografi yang anda miliki saat ini. Berikut tips untuk berlatih mendapat exposure yang tepat tanpa menggunakan lighting tambahan.

  • Pastikan cukup cahaya di area anda mengambil foto
  • Gunakan mode manual
  • Mainkan segitiga exposure, jika anda ingin menangkap riak air seperti ilustrasi 03, maka kunci shutter speed di atas 1/500, kemudian sesuaikan aperture ke nilai yang paling kecil yang bisa didapatkan dari lensa, dan langkah terakhir sesuaikan iso sampai jarum light meter kamera  berada di tengah-tengah. 

Cobalah untuk berlatih dengan teknik-teknik lain, jika tips diatas mengunci shutter speed selanjutnya cobalah untuk mengunci aperture dan menyesuaikan aperture. Dalam fotografi yang menjadi kunci adalah berlatih.

Semoga artikel ini dapat membantu anda dalam mengasah skill fotografi anda dan selamat berlatih.

Share your love
Facebook
Twitter

Newsletter

Follow Us

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *